Tinggalkan Alexander, pernah ada suatu masa ketika banyak iklan di media massa yang menawarkan bilik-bilik curhat dua arah. Kemarin saya membaca koran Kedaulatan Rakyat terbitan tahun 2001. Cukup banyak iklan-iklan bergambar sensual yang menawarkan fasilitas bilik-bilik curhat. Nomor-nomor hotline terpampang jelas memudahkan kita untuk menghubunginya. Saya pribadi saat itu belum pernah mencoba selain takut biaya pulsa yang dikenakan setiap menitnya berkisar Rp. 3.250/menit. Harga yang mahal dan setara biaya interlokal ke Jakarta atau Bandung.
Pernah saya mendengar tetangga kampung saya menghabiskan tagihan telepon sampai 1 juta rupiah. Bilik curhat penyebab membengkaknya tagihan telepon. Lalu apakah penyebabnya? saya sedang mencari para pengguna fasilitas ini. Jika kamu pernah mencoba menghubungi bilik curhat bisa menceritakan kepada saya melalui balasan blog ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bajak