Kamis, 08 Maret 2012

Kupu-Kupu yang Terbang ke Surga

In to the light, this chapter ends. Two men will come, tell then no lies (Adhitia Sofyan – Into The Light)

Sebuah kabar duka saya terima. Salah seorang teman SMP kami meninggal dunia setelah beberapa bulan sebelumnya Dedi Ardyanto teman SMP kami juga telah menghadap Sang Khalik. Seperti biasa kabar duka langsung direspon oleh teman-teman untuk koordinasi untuk datang melayat.

Saya duduk bersila di depan bersama Tyo dan Panji setelah sebelumnya Arif pacar almarhumah menyuruh kami masuk. Di sana sudah ada tiga orang paruh baya yang sedang membacakan surat Yasin. Saya tepat berada disamping keranda. Sebuah foto Almarhumah terpampang dengan paras wajah yang cantik. Sebuah sepeda warna biru terparkir disudut ruangan sepertinya itu sepeda milik Almarhumah yang sering digunakan untuk berangkat kerja. Oia, ini kali kedua saya berkunjung kerumahnya setelah beberapa tahun. Saya kerumahnya sewaktu SMP bersama teman-teman ketika Ayahnya meninggal dunia.

Setelah lulus SMP, Saya dan Almarhumah beberapa kali bertemu pada kesempatan reuni. Meski tidak ada obrolan yang jelas dia sudah jadian dengan teman SMP. Perjuangan Arif patut diacungi jempol karena banyak yang menyukai Almarhumah. Arif selalu mendampingi Almahumah ketika sakit sampai ketika proses pemakaman dia juga terlihat sibuk menyambut para pelayat.

ya alloh,sembuhkanlah, sehatkanlah.. :) (18 Februari 2012)

Sebelum ajal menjemput, Almarhumah menuliskan status Facebook untuk terakhir kalinya. Sebuah pengharapan akan kesembuhan dan keluar dari beban yang menyusahkan orang lain. Kalimat itu semacam semangat untuk melanjutkan hidup namun Tuhan berkata lain. Ini takdir dan tidakk seorangpun tahu kapan ajal akan menjemput.

Selamat jalan kawan, suatu saat semua juga akan menyusulmu entah kapan bisa sekarang, nanti dua menit lagi, lima hari lagi, tujuh tahun lagi entahlah hanya Allah yang tahu. Benar juga pepatah jawa, urip mung mampir ngombe, setelah minum kita lanjut berlari ke kehidupan yang lain.

Nurra Sita Rahmawati (1989-2012)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bajak