Saya
mencoba untuk menulis lagi sepucuk surat cinta. Terakhir kali saya menulis
surat cinta sewaktu saya SMP. Ah, saya jadi bercerita tentang masa lalu. Malu.
Dear T,
Saya tidak mengira saya
memiliki rasa suka kepadamu T. Entahlah, awalnya saya sering bertemu entah di
dunia nyata ataupun dunia maya. Mengobrol apa saja meskipun saya pikir tidak
terlalu intensif. Yang jelas saya nyambung dengan kamu. Jika diingat-ingat lagi
saya sering bersama dalam beberapa kesempatan. Jalan, makan, nonton dan masih
banyak pertemuan yang sudah kita lakukan baik sengaja maupun tidak disengaja,
Jodoh? Mungkin.
Saya katakan saya
kagum dengan prestasi kamu. Saya sangat suka kepada seseorang yang pandai. Saya
tidak dapat menjelaskan dimana letak asiknya. Mungkin asik bila kita berdua
mengunjungi toko buku hanya untuk membaca secara gratisan. Mungkin kita juga
bisa ke pameran foto atau seni rupa hanya untu memanjakan mata dengan melihat
karya seni yang membahana. Mungkin kita bisa menikmati kuliner murah namun yang
enak sesuai dengan gayamu. Mungkin kedai yogurt referensiku bisa menjadi tempat
kita beristirahat setelah jalan-jalan kesejumlah tujuan. Di sana kita bisa
menikmati segelas yogurt dan setangkup roti bakar sembari menanti cerita-cerita
dari mulutmu.
Foto. Kameramu sering
abadikan berbagai macam tempat yang selalu kamu kunjungi. Tapi, aku yakin belum
ada frame diriku dalam kameramu. Begitu juga dengan kameraku belum ada dirimu.
Eh, tunggu sebentar, sepertinya aku pernah memotret dirimu. Bukan foto pose sih
tapi tak masalah, berarti kameraku sudah pernah merekam wajahmu. Jadi, esok
ketika kita sering bersama kameraku tidak bingung. “Kamu, siapa ya?” tutur
kamera 350D
eeeaaaaa..... ihiiirrr... Dimpil kasmaran gilaak xD
BalasHapusbegitulah dik Tantri hehe
BalasHapussangat suka kata-kata dalam paragraf terakhir :)
BalasHapustrims dit, hehe.
BalasHapusromantis bgt :)
BalasHapus