Senin, 06 Februari 2012

Asmoro Klub: Sebuah Bentuk Pengarsipan Seputar Sub Urban Culture Indonesia


“Djika toean merasa senang liat gambar-gambar di “Asmoroklub” djangan loepa kasi taoe djoega pada toean poenja sobat-sobat” (Dikutip dari Majalah Doenia Film tebitan tahun 1930 dengan sedikit perubahan)

Ungkapan yang saya kutip dari majalah Doenia Film sepertinya cocok untuk Asmoroklub yang mati suri tertanggal 5 Februari 2011. Sepanjang kiprahnya, Asmoroklub menampilkan hal-hal menarik yang bisa membuat kita tertawa, terkekeh-kekeh, heran, bingung, bahkan kagum atau gumun. Asmoroklub mencoba mengumpulkan ‘balung pisah’ segala bentuk karya sub urban culture Indonesia yang berserakan.

Pertemuan saya dengan Asmoroklub sewaktu teman saya, Ical yang memberi sebuah link tumblr. Waktu itu saya belum memiliki akun, saya mencoba membuka kolom archive. Saya ubek-ubek sampai akarnya dan saya berpendapat ini keren. Postingan yang saya lihat adalah sebuah truk bertuliskan kata-kata kocak. Ada juga potongan video Rhoma Irama yang merupakan karya dari akun tumblr Dashenfo yang saya duga vokalis Goodnight Electric. (mohon dikoreksi jika saya salah)

Saya terus memantau postingan Asmoroklub sampai akhirnya saya membuat akun tumblr dan mencoba peruntungan dengan submit karya. Sebuah karya saya masuk dan terpajang dalam Asmoroklub. Saya semakin getol untuk membuat karya. Saya lebih suka membuat karya yang sedang heboh pada masa mutakhir dengan membandingkannya dengan hal-hal yang sudah lampau.

Kembali ke mati surinya Asmoroklub, “wah, berkurang satu deh web yang biasa dibuka pas ngantor” tutur Diah. Mati suri atau vakumnya Asmoroklub karena “Presiden yang juga Dewan Pembina-nya” sedang menuntaskan Tugas Akhir.  Semoga Asmoroklub bisa aktif kembali seperti Suzanna yang bangkit dari kubur. Tenang, bersamaan dengan vakumnya Asmoroklub muncul pula akun twitter resmi milik Asmoroklub. Dengan adanya akun twitter, Asmoroklub bisa memberi informasi yang ciamik bagi para followernya. Seperti yang tertulis dalam tumblr Asmoroklub, terima kasih kepada stiker angkot, jalur pantura, Rhoma Irama, rayuan gombal dan anggur merah yang selalu menghadirkan inspirasi.

Tak lupa salam hormat saya untuk Mas Boy, Bunda Suzanna dan Barry Prima.

@dimazmaulanaa (Mahasiswa tingkat akhir jurusan Ilmu Sejarah, UGM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bajak