Minggu, 19 Juni 2011

Kemping Asik #3 : Sadranan Kami Datang Lagi

beberapa orang juga berkemah disini


Meski sempat diterpa isu akhirnya kami berangkat menuju pantai Sadranan. Lagi-lagi Sadranan, seperti acara kemping yang lalu diadakan di Pantai Sadranan. Tidak masalah bagi saya dan sepertinya bagi teman seangkatan saya. Seperti biasa tidak semua teman-teman angkatan kami ikut, beberapa menyatakan absen dalam acara yang telah tiga kali digelar. Tapi itu tidak memutuskan hasrat kami untuk tetap menggelar acara rutin ini. Galih selaku ketua rombongan sibuk menghubungi beberapa teman yang belum juga nongol di Jalan Nusantara, UGM. Posan dikabarkan telah datang ke kampus sekitar pukul 10 pagi. Padahal kami berangkat sekitar pukul 2 siang. Memang terjadi sedikit miss komunikasi tentang jadwal kumpul.

Akhirnya setelah menunggu Topix yang membawa tenda, kami bergegas berangkat. Tujuan pertama kerumah Nana. Setelah istirahat sebentar dan mempersiapkan peralatan yang akan dibawa kami berangkat. Titik pemberhentian berikutnya adalah kota Wonosari. Beberapa teman kami memang sudah merasakan lapar dan kecapekan karena perjalanan dengan sepeda motor. “Awaku pegel ki”tutur si Jo yang dalam perjalanan ini membonceng saya. “Wis cedak meneh kog Jo, dilit meneh” jelas Saya dengan alih-alih menenangkan, sebenarnya perjalanan masih jauh sekali. Saya sedkit berbohong supaya dia lebih tenang.

Berhentilah kami di warung makan dengan menu rames, soto dan bakso. Saya yang sedari tadi menahan lapar segera memesan nasi rames. “Masih jauh lagi ya pil?”Tanya Jo ketika kami akan berangkat selepas makan. “Ya, satu jam lagi lah” tutur saya. Sekitar magrib kami tiba di Pantai Sadranan.

aneka rupa, semacam supermarket

“Hooh to gazebone wis ilang!” celetuk Nana. Gazebo atau lebih tepatnya gubuk memang sudah hilang. Menurut cerita di terpa angin dan belum dibangun lagi. Arif dan Galih mulai mendirikan tenda sedang beberapa teman beristirahat sejenak. Tidak lupa Galih memesan kayu kepada Pak Jarwo. Pak Jarwo adalah penjaga parkiran yang berada di komplek Pantai Sadranan.

Malam menjelang, cerita mulai dilayangkan dari mulut satu persatu. Galih yang bertindak ketua sekaligus moderator memandu acara ramah tamah. Kami mulai bercerita tentang kesibukan masing-masing, tentang skripsi, tentang langkah kedepan setelah lulus, tentang percintaan dan masih banyak lagi.

Lagi-lagi perut ini sudah minta diisi. Saya bergegas untuk mengambil air dan mulai memasak mie. Oia, sebelumnya kami kebingungan menyalakan api. Karena tidak menemukan minyak tanah, kami diberi Pak Jarwo sebuah pasir yang dicampur dengan minyak tanah. Aneh memang, katanya biar lebih awet. Alhasil sama saja, Galih kemudia meminta arang yang ada kelompok sebelah. Pantai Sadranan memang ramai ketika akhir pekan. Mereka juga seperti kami. Arang yang dibawa ternyata kurang mujarab sampai akhirnya dibantu dengan rumput-rumput kering. Hore, api sudah mulai menyala.

Terbesit ide untuk membuat roti bakar. Nana memang membawa roti bakar. Roti bakar coklat akhirnya tercipta juga. Ketika itu saya sedang giat memasak, entah saya kesurupan apa. Yang jelas karena kebanyakan nonton acara masterchef. “San, gawe kopi ra?” tanyaku kepada Posan. Posan pun setuju dengan opsi tersebut. Dua gelas kopi bisa dinikmati oleh kami.

Saya memutuskan untuk tidur setelah bermain kartu. Sebenarnya saya belum mengantuk tetapi saya ingin tidur. Sampai ketika saya terbangun oleh dendangan gitar Arif. Saya mendengar jelas setiap apa yag dinyanyikan, Arif mengcover lagu Ost. Hamtaro dan Tani Maju. Saya ingat setiap nama teman-teman kami diartikan satu persatu, “Dimaz, Dim artinya Lampu, Maz artinya emas, lampu emas”. Ya nama saya berarti lampu emas, haha.

Dari kiri ke kanan: Rifki, Jo, Posan, Nana, Vhe

Pagi hari adalah waktunya bermain air di pantai. Setelah pas bermain air kami bergegas bersih-bersih tempat dan bersiap pulang. “Nanti makan di ‘mie ayam ngamuk’ aja” tutur Bayu. Sekitar pukul 9 pagi kami pulang. Sampailah kami di warung ‘mie ayam ngamuk’ yang ada di daerah Potorono, jalan Wonosari. Porsi yang dtawarkan berbeda dengan kebanyakan mie ayam di tempat lain. Disini porsinya lebih banyak terbukti mie yang ada di mangkok hampir tumpah keluar.

gitar bertemu dengan minuman yang satu ini makin meracau

Setelah makan kami berpisah, saya mengantar Jo pulang kerumah. Dan sampai akhirnya saya terima sms dari Nana yang berisi berita bahwa ibunya sudah menyipakan hidangan makan siang untuk kami. Wah belum beruntung nih gan!

Pengeluaran

Nasi Rames : 8.000

Iuran : 10.000

Mie ayam : 7.000

Bensin : 15.000 +

40.000,-

3 komentar:

  1. Ho'oh po gazebonya udah ilang? Dari kapan pil?
    Sadranan sekarang jadi rame. Padahal waktu 2009 ke sana sama KLASTIC masih berasa pantai pribadi

    BalasHapus
  2. iya udah ilang padahal januari kemaren masih ada. ngak tau dari kapan. sekarang sadranan udah rame.

    BalasHapus
  3. Hai, Salam Kenal
    sekedar membagi Informasi tentang penyewaan tenda dan alat-alat camping, pembuatan dan penjualan tenda. Sewa Tenda kemah, Even, Wisata Alam, Mabim, Outbound Training, Tenda Dome, Tenda Sarnafil atau Tenda Kerucut, silakan hubungi kami di
    http://www.tendaku.net atau http://www.mrcamp.net
    email : tendakubandung@yahoo.com
    thx..

    BalasHapus

bajak