Jumat, 17 Juni 2011

Pertemuan Dua Kota antara Depok dan Bekasi

Langkah saya menaiki anak tangga, suasana sepi pada lantai tersebut. Mungkin mereka sedang kuliah. Beberapa hari kemudian baru saya tahu salah satu anak kos sudah pindah. Kos itu menjadi tempat memperkenalkan saya dengan teman-teman dari luar daerah. Kemudian pikiran saya mencelat balik ketiga tahun lalu.

****

Suasana panas terasa ketika saya upacara di lapangan GSP. Hari itu adalah hari penerimaan mahasiswa baru UGM. Awalnya saya baris di bagian agak depan. Karena terlalu panas saya memilih untuk mundur ke bagian paling belakang. Berdiri di samping saya, lelaki berperawakan tidak begitu tinggi. Ardin nama orang itu kami berkenalan setelah mengobrol ngalor-ngidul tentang musik. Saya masih ingat ketika itu kami ngopbrol tentang Rocket Rockers, ternyata kami berdua cukup suka dengan band tersebut.

****

Akhirnya saya sering bermain ke kos Ardin. Di kos tersebut saya juga berkenalan dengan Sigit dan Sandhi. Mereka berdua berasal dari SMA yang sama di Depok. Kemudian saya berkenalan dengan Bonang. Lelaki yang akhirnya menjadi pemain dan merangkap wasit futsal memang tidak satu kos. Tetapi Bonang sering bermain di kos tersebut. Lambat laun saya berkenalan dengan teman Ardin, Toha. Toha awalnya tidak kos bersama Ardin. Namun setelah kosnya habis akhirnya Toha kos bersama Ardin.

****

Muncul lagi teman-teman mereka, entah dari Ardin atau Sigit. Saya berkenalan dengan Gilang. Gilang adalah teman dari Sigit. Dari kos tersebut sirkulasi pertemanan saya bertambah. Entah dari kanal Bekasi atau Depok. Oia lupa, saya juga berkenalan dengan Adit yang menasbihkan menjadi anggota kos tersebut setelah diterima di UGM. Adit merupakan teman SMA Ardin.

Dua kota Bekasi dan Depok bertemu di Jogja. Ya, itu yang sering saya liat. Mereka bertemu dan saling mengakrabkan satu sama lain. Kos itu seperti keluarga. Seperti sebuah tulang yang menyatu. Rangka. Ya, kami sudah menjadi rangka. Saling mengisi satu sama lain. Tiga tahun kami berkumpul ditempat itu. Tapi kabar dari seorang anggota kos yang telah pindah, membuat saya jadi berfikir. Lalu bagaimana dengan kos itu? Romantisme itu tidak akan ada lagi, semua anggotanya sudah hijrah ke tempat lain. Ataukah bakal ada tempat seperti kos tersebut dan berisi orang-orang yang sama? Apa yang terjadi esok, saya juga tidak akan tahu. Kita lihat saja.

#tulisan ini merupakan curahan hati saya untuk kos Alhuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bajak