KKN sebuah awal, sebuah cerita

Awalnya saya merasa bosan ketika menginjak semester 6 dan secara susah payah ngurus administrasi KKN. Dari input data, membayar sejumlah uang, berangkat pembekalan, sampai terjun ke lokasi KKN. Terutama ketika survey lapangan bersama teman-teman yang belum saling kenal satu sama lain. Selama seminggu itu pula tim survey KKN unit 2m melobi desa-desa yang akan dijadikan lokasi KKN.
Berlanjut ketika saya terpilih sebagai KORMASIT Sub Unit III, hanya karena saya ikut menjadi tim survey. Oia, anggota kelompok saya;

Bayu
Seorang yang rajin beribadah, kaku terhadap perempuan. Pernah suatu hari,dia membelikan Pizza hanya karena membuat temen kelompok saya nangis(puspita-red). Ternyata dia senang berbisnis, beberapa usaha mulai dirintisnya yaitu laundry,terima jasa pembuatan web dan tela-tela

Puspita
Ketika saya melihat orang ini, Cuma satu kata yang terlintas, Mirip. Tingkah lakunya, gerak-geriknya mirip seperti saya. Seorang yang periang, manja, dan setia. Dia juga memiliki usah sampingan sebuah butik online.

Tika
Kaku. Itulah prediksi saya awal-awal ketika bertemu dengannya. Tapi dugaan saya salah, dia asik, suka bola dan tergila-gila dengan Chelsea. Jebolan pesantren ya doyan nonton film. Teringat sekali ketika dia meniru gaya Fitri tropica ketika meniru lagu dari The Sisters (kamuuh-kamuuh lagiii-red) hha seru.

Shinta
Saya belajar mengenal diri saya, siapa saya dari dia. Tak heran dia menjadi ajang curhat semua anak-anak pondokan. Banyak hal telah dilalui bareng dia, mulai nonton, masak, belanja, apa ya banyak bangeeeet. Selalu membantu saya ketika saya sedang bingung dengan tugas-tugas kkn. Makasih ya mi….

Semoga kita tetap saling kompak!