Jumat, 01 Oktober 2010

Catatan perjalanan SEMARANG – UNGARAN –SALATIGA



HARI ke-1
Pagi, kira-kira jam 7, saya berangkat menuju terminal Jombor dengan bis trans Jogja. Bis ini cenderung lebih lama karena trayeknya muter dulu ke arah kota kemudian menuju arah utara(terminal Jombor). Kira-kira jam 8an pagi saya sampai di terminal Jombor dan langsung naik bis Nusantara. Bisnya lumayan nyaman di lengkapi dengan AC, tak lupa ketika di terminal saya membeli koran sebagai penghibur dibis nanti. Kira-kira 3 jam perjalanan saya sampai di terminal Banyumanik, Semarang. Dan mencoba menghubungi Dita ( seorang kawan yang libnuran diSemarang). Parahnya ketika dihubungi dia baru bangun tidur.Anjrit. Setelah istirahat sebentar dan menunggu bis jurusan Simpang lima, saya melanjutkan perjalanan. Saya mencoba sms lagi Dita. Dan menghubungi juga Dian dan Nico.

Beruntung ketika di Simpang lima saya segera bertemu dengan Dian. Oia, Dian adalah keyboardist “LIPSTIK LIPSING” sebuah band yang cukup terkenal diSemarang. Setelah berbicang-bincang dan mencari tempat untuk beristirahat yang lebih nyaman. Ketika itu kami berada di salah satu Mall didaerah Simpang Lima. Laju motor menuju ke kost pacar Dian, tujuannya menjemput Dita yang kebetulan tidur dikost pacarnya Dian. Ketika menuju kekost Nico muncul dari belakang motor kami. Sesampai di kost kami masih menunggu lama. Biasa cewek mandinya rada lama.
Siang itu kami mencari makan siang dan Dian menyarankan di PKL Pleburan, kumpulan PKL di depan kampus Undip bawah. Cukup lama kami berada disana.
Sore menjelang dan berganti malam kemudian Nico mengajak untuk mencari makan di sebuah Angkringan Pak Panjul. Angkringan disini membuat saya sedikit bingung karena menu nasi kucingnya ber-aneka macam ada nasi goreng, nasi ayam gonso, nasi cumi pokoknya banyak. Sekitar pukul 8 saya berada di Districtsides dan menunggu “LIPSTIK LIPSING” yang akan berangkat checksound di SMA 1 Ungaran. Molor jadwal checksound yang seharusnya jam 12 berubah menjadi jam2 pagi. Akhirnya kami mencari minuman dan terpilihlah Anggur merah.

HARI ke-2
Saya tidur di kost Dian yang berada di daerah Sampangan. Siang ini LIPSTIK LIPSING naik panggung jam 4, namun harus sudah kumpul jam 1 siang. Hujan mengguyur Semarang ketika itu dan masih hujan ketika sampai di Ungaran. Ketika LIPSTIK LIPSING naik panggung gerimis masih menghiasi. Panggung sepi, kebanyakan murid-murid berteduh namun tetap sing along. Hanya beberapa yang mendekat di bibir panggung dan berteriak histeris ketika Fauzan menghajar setiap lagu.

Setelah selesai manggung, saya kemudian pamit dan melanjutkan perjalanan ke Salatiga. Dari Ungaran saya naik angkot yaang rada besar. Tidak lama hanya sekitar 30menit saya sudah sampai Salatiga. Suceng teman kerja saya menyarankan untuk turun di Kemiri. Apes. Handphone saya lupa mengaktifkan GOGO, akibatnya tidak bisa digunakan. Kemudian yang mencoba menunggu siapa tahu teman saya sudah berada di sekitar itu. Namun hasilnya nihil dan saya berjalan menuju arah kampus UKSW dan mencari wartel. Wartel juga sudah tidak ada, beruntung ada sebuah konter pulsa samping KODIM. Saya bisa menebeng sms untuk mengabarkan posisi saya sudah berada di Salatiga. Namun pihak konter berbaik hati, mereka menyuruh saya untuk menelpon saja. Akhirnya Suceng datang setelah saya menunggu sekitar 30 menit. Perjalanan lanjut menuju rumah Suceng. Ternyat rumahnya diluar perkiraan saya. Daerahnya bernama Padaan. Jalannya naik turun berliku-liku. Setalah mendapat jamuan makan malam saya duduk-duduk diteras dan ngobrol dengan Suceng dan mertuanya. Suasana sepi dan hujan mulai deras. Akhirnya saya menginap dirumah Suceng.

HARI ke-3
Pagi hari jam 6 setelah cuci muka saya berjalan-jalan dikampung Padaan. Jalannya sedikit rusak akibat dilewati truk pengangkut pohon karet. Terdapat banyak sawah dan parit kecil yang mengalir dengan air coklat. Tanah didesa itu berupa tanah merah. Beerapa orang yang saya lewati pun menyapa malah ada yang mempersilahkan untuk mampir dirumahnya. Kemudian saya memutuskan untuk balik kerumah Suceng dan bermain ke tempat kerjanya. Disana banyak barang-barang bekas mulai dari ember-ember bocor, sepatu-sepatu bekas (saya sudah ngubek-ngubek siapa tahu dapat Doc Marteen hehe), besi, sampai sepeda. Tempatnya cukup besar dan menjadi tempat para pedagang barang bekas mencari barang untuk di jual lagi.


Setelah mandi saya pamit dengan mertua Suceng. Tujuannya sekarang ketempat Simbah saya yang berada di daerah ABC. Awalnya hanya akan sebentar saja namun karena ada Playstation, kami bermain dulu. Kemudian saya menyempatkan untuk pergi ke pasar loak diSalatiga. Saya tidak menemukan apa yang aku cari. Saat berada di pasar kami menemukan Dingdong. Sebuah mesin videogames jadul, kemudian kami bermain. Gamesnya kurang menarik hanya Tekken yang menurut saya mengasyikan. Setelah itu saya mencari oleh-oleh berupa enting-enting gepuk dan nopia. Kemudian saya pulang dengan naik bis Patas Smrg-Solo.

Biaya:
Bis jogja-semarang :35.000
Koran +biskota : 9.000
Bis jur Simpang5 : 4.000
Pulsa esia :11.500
Makan+eskrim : 7.000
Angkringan : 5.500
Makan malam : 5.000
Sikat gigi+roti : 3.500
Bis jur Salatiga : 4.000
Oleh-oleh :26.000
Bis jur Solo :10.000
Bis jur solo-jogja : 9.000

Total : 129.500,-

Dimpil berterimakasih : Dian, Nico, Ditta, Lipstik Lipsing, Suceng dan keluarga, simbah, mas penjaga konter, dan semua rekan-rekan yang sudah membantu. Maaf saya merepotkan.haha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bajak