Sabtu, 26 April 2014

Cerita Jogja, 25 April 2014



Umpan tarik dari Engkus Kuswaha disambar dengan cepat oleh Suprex lalu diteruskan dengan tendangan keras. Gol. Supri berlari kegirangan ke arah tribun. Bagaimana tidak sudah tiga laga ini dia selalu dimainkan sebagai pemain pengganti yang diharapkan memecah kebuntuan tim. Seto kali ini beruntung sekali memasukkan Suprex. Gol Suprex melengkapi gol PSIM sebelumnya yang dicetak dengan santai lewat sundulan oleh Tri Handoko.

Wuih laga kandang kedua kali ini sangat mendebarkan. Jika PSIM kalah, lawatan ke Sleman menjadi semakin berat. PSIM saat ini memperoleh empat poin sama dengan perolehan PSS Sleman.
Owin kemarin bermain apik. Dia bermain lugas. Gelandang pengangkut air baru setelah Eko BS tak kunjung sembuh pasca cedera. Owin kemarin memiliki visi bermain yang bagus, intercept-nya juga ciamik.

Oni yang kemarin (saat melawan PSBK Blitar) kebobolan 3 gol bermain lumayan. Namun saya ketir-ketir kala pemain PSBI Blitar menggempur habis-habisan. Sayang, wasit menghadiahi kartu kuning karena dianggap mengulur-ulur waktu.

Poin penuh semoga menjadi keran bagi PSIM. Meski pesimis pada laga melawan PSS Sleman namun tidak ada salahnya berharap. Semoga para pemain PSIM bermain kesetanan. Tri Handoko mampu menjebol gawang Ali Barkah atau Herman Batak sekaligus. Ndok begitu sapaannya pernah menjadi idola supporter Sleman. Kita tunggu saja apakah Ndok memiliki kesempatan membobol mantan tim nya? Atau malah legiun asing mereka, Kristian Adelmund yang pernah memperkuat PSIM yang tampil sebagai pencetak gol. Kita tunggu saja kawan.

1 komentar:

bajak