Dear Clarita,
Apa yang lebih sempurna dari sebuah obrolan meja makan? Ya,
memang kita belum pernah dinner. Dinner yang sesuai pemahamanmu. Bukankah kita
sering jalan bareng dan makan bersama. Tapi itu bukan dinner yang kamu maksud.
Ya, sepertinya belum saatnya kita dinner. Aku juga harus
mencari gawean tetap untuk memenuhi segala kebutuhan hidup. Tapi makan bersama
sudah kita lalui, sering sekali. Mulai dari yang murah meriah sampai yang
menurutku mahal. Dari yang enak sampai yang kita anggap blacklist. Dari yang
pelayanannya lama sampai pelayanan super cepat. Beberapa ruas jalanan di Jogja
yang menyajikan makanan penawar rasa lapar. Daerah-daerah pinggiran kota Jogja
juga tak lupa kita sisir untuk menikmati hidangan yang memanjakan lambung.
Ketahuilah aku masih ingin menyisir jalanan bersamamu untuk
menemukan hidangan yang membangkitkan selera makan. Sampai detik ini aku hafal
pesanan minum mu. Makanan yang tidak kamu suka hingga makanan apa aja yang kamu
suka. Dua kursi terisi berhadapan dengan celoteh ngalor-ngidul yang sedang
menunggu hidangan penawar rasa lapar. Ya, itu kita.
Love,
Dimaz Maulana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bajak