foto lawas Pure Saturday (Bandung, Agustus 2008) |
Setelah lawakan dari teman saya yang bertindak sebagai MC
malam itu, Pure Saturday naik ke panggung. Iyo atau Sat N.B menjadi perhatian
saya, rambutnya makin tipis berbeda dengan beberapa tahun yang lalu ketika saya
melihat Pure Saturday.
Bulan purnama menyinari panggung dibantu oleh lampu sokle yang ada di tengah panggung. Dalam
satu momen, pada lagu “Di Bangku Taman”;
Cahaya lampu kuning
bersama mu,
Terduduk tenang di
Bangku Taman,
Mata terpejam menahan
rasa kantuk yang dalam,
Entah kenapa lirik pada lagu ini sangat sesuai dengan suasana
pada malam itu. Ketika bulan purnama dan cahaya lampu terang di panggung.
Pertunjukan juga di gelar pada hari Sabtu. Pas. Semua mulut menganga berusaha
mengikuti sing along. Kaki-kaki
menghentak tanah mengikuti hentakan drum.
Melompat, melepaskan malam long weekend sejenak melambungkan permasalahan ke
dalam crowd.
Moshing, selagi masih bisa dengan gaya
apapun. Duduk sembari menyulut rokok sebagai penawar suasana Jogja yang siang
tadi diguyur hujan. Bisa juga berbagi Santoso kepada kawan dekat tanpa
melewatkan setiap lagu-lagu mereka.
Saya pikir pertunjukan akan digelar di dalam indoor ternyata
di luar, beruntung tidak turun hujan. Pesimis ketika melihat panggung yang
terlalu rendah namun beruntung tidak ada barikade. Tidak ada tenda artist yang
dijaga oleh panitia (sepengetahuan saya, mohon dikoreksi). Sederhana.
Tumplek Blek. Ya, semua kawan sebagian besar ke acara ini.
entah saya lupa berapa jumlah kawan saya baik yang kenal dekat atau hanya kenal
biasa. Setiap berjalan saya lemparkan pandangan ada saja terselip di antara
kerumunan yang merupakan mutual friends
dari kawan saya. Karena gratis? mungkin juga. Tidak salah menghabiskan malam
dengan hadir ke acara gratisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bajak