Minggu, 15 Mei 2011

Peliknya Kehidupan Urban


“Kae mau sopo to, Pan”

“Bang Plecit, aku bar nyilih duit 300 ewu”

Topan (28) salah satu rekan saya ketika bekerja di 49Corner. Dia sudah memiliki 2 orang anak. Anak pertamanya kemarin baru saja masuk ke TK. Selain bekerja tetap, dia juga mempunyai sampingan ditempat lain. Tujuannya tidak lain untuk menambah pendapatan keluarga. Manajemen keuangan keluarganya dikelola oleh istrinya. Setiap harinya dia dijatah beberapa ribu saja untuk keperluan rokok dan transport.

Nglajo dari Klaten-Jogja menjadi santapan sehari-hari. Perjuangannya untuk keluarganya membuat saya salut. Itulah apapun dilakukan demi menjaga agar dapur tetap ngebul. Pernah dia bercerita, ketika muda dia hanya bersenang-senang. Layaknya beberapa anak muda jaman sekarang.

Hutang menjadi salah satu tantangan hidup. Keuangan yang mulai morat-marit memaksa kita untuk menutup keuangan dengan berhutang. Kemarin Topan baru saja meminjam uang kepada tukang kredit sebesar 300 ribu. Dengan rincian setiap minggu wajib membayar angsuran sebesar 60 ribu. Uang yang diterima tidak utuh hanya 270 ribu. Miris. Yang saya sesalkan saya tidak bisa membantunya. Saya juga sedang mengalami kesulitan keuangan untuk tahun ini.

Hidup itu berat, saya dapat pelajaran berharga dari hidup berumahtangga dari salah satu kawan saya ini. Tidak ada pilihan lagi selain berhutang. Menjual cicin kawin? Sudah dia lakukan beberapa tahun yang lalu di Pegadaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bajak