Menulis Dimanapun Menulis Kapanpun

merangkai ide

GoBlog! Maksudnya mari menuju blog. Lama juga tidak menulis di blog saya. Kemalasan selalu melanda diri saya. Saya sering iri sama orang yang bisa menulis bahkan rajin mengirim ke Koran. Ingin rasanya saya melakukannya, semoga kelak saya bisa melakukannya. Minmal ibu saya bisa bangga melihat tulisan anaknya dimuat di Koran.

Menulis adalah salah satu kegiatan yang asyik, kita bisa merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat dan membentuk paragraf-paragraf dan berubah menjadi sebuah artikel. Kemarin saya membaca blog teman saya, Gita, dia menceritakan tentang automatic writing. Dengan mengambil kasus dari automatic drawing, bagaimana mengambar secara otomatis pada sebuah media. Semacam menggerakkan tangan-tangan untuk mulai membuat sket lalu menyempurnakannya. Bagaimana dengan automatic writing?

Pertanyaan ini tidak mudah untuk dijawab, mengapa dijawab? Karena automatic writing merupakan suatu tindakan. Melatih menulis apapun dengan tetap berisi agaknya harus terus dicoba. Sebentar lagi saya menghadapi matakuliah skripsi. Menghadapi matakuliah seminar saja masih sering buntu dalam menulis lalu bagaimana ketika nanti skripsi?heuhhh….

Saya jadi teringat lagu milik Morfem “tidur dimanapun bermimpi kapanpun” yang menceritakan tidur bisa dilakukan dimana saja, di bis kota, di stasiun, di meja makan, begitulah petikan lirik dari lagu tersebut. Bagaimana kalau diganti dengan “menulis dimanapun dan menulis kapanpun” itu yang harus saya lakukan untuk memperbaiki porsi tulisan saya.

Proyek 30hari menulis yang sempat gagal bisa saya ulangi. Saya gagal di hari ke-10. 30 hari menulis merupakan program yang saya lihat dalam blog salamatahari. Menulis selama 30 hari, setiap harinya minimal membuat satu tulisan. Saya akan mencobanya lagi.

Semoga kita (bagi yang mengalami masalah dalam menulis) diberi kekuatan dalam merangkai kata-kata, mengembangkan ide dan yang paling penting bisa mengatasi permasalahan ini. Kata orang menulis itu hal mudah tapi tidak bagi saya.