Aku tau kamu
suka ketika Meng Float memainkan chord gitarnya dan membawakan lagu “sementara”.
Ya, aku tau itu. Sempat ku lirik wajahmu yang berada di depanku. Sumringah
meski tugas-tugasmu banyak seperti menuruti ajakanmu menonton Float malam itu
adalah pilihan yang tepat.
Susu murni panas
adalah penutup yang pas selain lagu “pulang” milik Float yang harusnya menjadi
pamungkas dalam acara tersebut. Susu murni dan aku memesan roti bakar dan es
leci yang sudah menjadi menu tetap ketika berkunjung ke roti bakar di bilangan
Sagan.
Pertanyaannya
adalah apakah kita berada di lirik lagu “sementara” atau aku berada dalam lirik
lagu “pulang”?
“Sementara...
lupakanlah rindu
Sadarlah, hatiku
Hanya ada kau dan aku
Dan, sementara... akan kukarang cerita
Tentang mimpi jadi nyata
Untuk asa kita berdua”
Sadarlah, hatiku
Hanya ada kau dan aku
Dan, sementara... akan kukarang cerita
Tentang mimpi jadi nyata
Untuk asa kita berdua”
Atau aku yang
terselip sedang berada di lirik “pulang”
"Dan
lalu...
Sekitarku tak mungkin lagi kini
Meringankan lara
Bawa aku pulang, rindu!
Segera!”
Sekitarku tak mungkin lagi kini
Meringankan lara
Bawa aku pulang, rindu!
Segera!”
Tidak ada
penutup dalam tulisan ini karena saya sendiri tidak dan belum tau akhir dari
cerita. Semua akan berakhir pada dua gelas coklat dan obrolan?
*) Teruntuk
kamu yang sering manyun :*
Dua gelas coklat dan obrolan? Boleh :p
BalasHapusKyaaa langsung di komen og piye? hiihih
BalasHapusLha di-dm kok >:(
Hapus