Selasa, 02 November 2010

Laga Amal

Seminggu ini, Yogyakarta sedang dirundung bencana alam. Merapi meletus. Banyak orang mengungsi ketempat yang lebih aman. Bantuan sudah mulai berdatangan, baik dari berupa relawan maupun bantuan berupa makanan dsb. Saya tidak ingin membahas hal tersebut lebih jauh. Tetapi saya ingin membicarakan tentang laga amal pertandingan sepakbola yang ada di DIY.
Hari Minggu (31/10/2010) laga amal yang mempertemukan tuan rumah PSIM melawan PERSIBA gagal terlaksana. Alasannya, Persiba tidak siap menerima tawaran ujicoba PSIM yang begitu mendadak. Alasan kedua, ada pemain yang sedang menikah. Namun Selasa (02/11/2010) PERSIBA juga gagal menggelar pertandingan menjamu PSBI Blitar yang mungkin dikemas sebagai partai amal dengan alasan PSBI berada satu grup.
Sore tadi (02/11/2010) ketika saya berangkat kerja, saya bertemu Slemania yang menuju stadion Maguwoharjo. Laga amal yang mempertemukan PSS melawan PERSEBAYA gagal terlaksana lagi. Tonggos, teman saya yang juga pendukung PSS memposting tentang laga amal yang gagal tersebut. Itu semua karena kunjungan SBY yang datang melihat korban bencana Merapi.
Sangat disayangkan laga amal yang semestinya terlaksana gagal hanya karena hal-hal semacam itu. Saya jadi teringat ketika PSS menjamu PSIM di stadion Maguwoharjo. Tanggalnya saya lupa yang jelas tahun 2008-an. Kala itu memperingati peristiwa Gempa yang mengguncang pada tahun Mei 2006. Selain banyak yang menginginkan PSIM bertemu dengan PSS. Sudah lama sekali PSIM tidak bertemu PSS dalam partai resmi maupun non resmi. Jadi, ketika partai itu benar-benar digelar, animonya membludak.
Ketika itu, saya tidak melewatkan partai panas tersebut. Kudu nonton, ketika itu saya sedang bekerja. Namun dengan mengatur shift akhirnya bisa melihat partai tersebut. Pertandingan itu dimenangkan oleh tuan rumah. Seperti biasa, terjadi gesekan anatara Slemania dan Brajamusti.



Brajamusti - Slemania merentangkan spanduk perdamaian, sekarang?



Brajamusti datang sekitar 500 orang, memenuhi tribun warna kuning



Slemania, hey ada spanduk ULTRAS PSS...

2 komentar:

  1. waktu itu ultras masih di kurva utara, sekarang sudah di selatan.

    oiya, semoga amal dari pak presiden lebih besar nilainya daripada pendapatan laga amal, jadi ga rugi pertandingan dibatalkan.

    BalasHapus
  2. semoga saja, dana presiden lebih banyak.

    tapi bagaimanapun laga amal menurut saya jauh lebih berharga..
    (ditambah mereka yang masuk dengan membeli tiket)

    tidak sabar menunggu kompetisi mulai

    BalasHapus

bajak